“Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia. Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,” (Markus 1:13-14)
MEMENANGKAN PENCOBAAN HIDUP
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita ! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Setelah Yesus dibaptiskan di sungai Yordan, Roh Kudus membawa Dia ke padang gurun. Selama 40 hari lamanya Dia dicobai Iblis. Ada 3 hal pencobaan Iblis kepada Yesus, dan ketiga hal itu adalah pencobaan yang akan dialami manusia sepanjang sejarah kehidupannya. Pencobaan pertama mengenai kebutuhan jasmani (makanan); kedua memiliki harta duniawi (harta, kedudukan dan kuasa); ketiga mengenai memaksa kehendak kita kepada Allah.
Hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani yang tak pernah terpuaskan, manusia akan melakukan dosa. Untuk memenangkan pencobaan ini, belajarlah berkata cukup kepada diri sendiri, sebab kebutuhan manusia tidak hanya jasmani saja, melainkan rohani. Orang yang dipenuhi kebutuhan rohaninya, akan lebih bahagia daripada orang yang memenuhi perutnya. Hanya untuk mencapai harta duniawi, orang akan menghalalkan segala cara. Maka untuk memenangkan pencobaan ini, belajarlah untuk mensyukuri apa yang kita miliki dan bergiatlah terus untuk mengoktimalkan potensi yang ada pada diri kita. Sebab orang seperti inilah yang akan memperoleh sukacita dan damai sejahtera dalam hidupnya. Hanya untuk memaksa kehendak kepada Allah, banyak orang menghujat Allah dan kecewa dalam hidupnya. Menangkanlah pencobaan seperti ini dengan belajar berserah dan percaya atas kuasa Allah. Ingatlah, Allah selalu merancangkan damai sejahtera dan yang terbaik dalam hidup kita (bahkan lebih daripada apa yang kita pikirkan).
Ketika kita memenangkan setiap pencobaan hidup yang datang, dengan sendirinya kita telah memberitakan kuasa penyertaan dan kasih Allah dalam hidup kita. Inilah kesaksian iman yang dapat dilihat dan dirasakan orang lain yang ada disekitar kita dan akhirnya memberi diri untuk percaya mengimani Tuhan yang kita sembah. Amin