“Maka sekarang, supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku –: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya! Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Korintus 6:13-14)
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Kita harus jujur berkata: semua orang ingin hidup kudus dan berkenan dihadapan TUHAN. Tetapi oleh karena kita hidup dalam lingkungan atau dunia yang penuh dengan dosa, suka atau tidak, kita selalu diajak dan digoda untuk melanggar kekudusan hidup kita. Biasanya, ajakan dan godaan itu selalu kelihatan lebih indah dan nikmat jikalau dilakukan. Sehingga banyak orang pada akhirnya mencemarkan kekudusan hidupnya dengan melanggar perintah TUHAN. Dia dikalahkan oleh keinginanya sendiri, sehingga hidupnya tidak berkenan lagi dihadapan TUHAN.
Firman Tuhan hari ini tegas mengingatkan kita: sekalipun lingkungan atau dimana kita berada penuh dengan kecemaran, kita harus setia kepada iman dan tidak mencemarkan kekudusan kita. Kita harus membuka hati kita lebar-lebar, melihat dengan seksama bahwa hidup kita tidak boleh sama dengan dunia ini. Dengan kata lain, cara hidup oleh beriman harus benar-benar berbeda dengan cara hidup dunia ini. Baik dalam berkata, berpikir maupun dalam bertingkah laku dalam keseharian. Dengan cara hidup kita itulah, segala godaan untuk melakukan kecemaran dapat kita hindari.
Dunia ini dengan caranya, selalu menyamarkan apa yang berkenan dan apa yang tidak berkenan dihadapan Allah. Sehingga orang yang imannya tidak kuat akan mudah jatuh kedalam dosa. Dunia ini selalu memberikan alasan agar kita mencemarkan kekudusan kita, maka kita harus mendasarkan cara hidup kita dengan Firman Tuhan. Tanpa Firman Tuhan dan iman yang kuat, kita tidak dapat membedakan kehidupan kita dengan kehidupan dunia ini. Tetaplah menjadi lilin kecil yang menerangi, walaupun kegelapan mengelilinginya.



