“Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” (Kejadian 4:7)
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita. Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Tuhan berbicara kepada Kain yang bergumul dengan iri hati. Tuhan menyampaikan sebuah kebenaran bahwa: dosa mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda, tetapi kita harus menguasainya. Pada Kain, dosa datang lewat iri hati karena persembahannya tidak diterima, sementara milik adiknya diterima. Tuhan tidak langsung menghukum Kain. Sebaliknya, Ia memberikan peringatan dan harapan. Artinya, Tuhan memberi kesempatan kedua. Dia memberi ruang untuk bertobat.
Hari ini, kita mungkin tidak membunuh orang secara fisik, tetapi banyak hati yang “mati” karena iri, kecewa, atau luka yang tak kunjung sembuh. Lalu diam-diam, dosa mulai mengintip di depan pintu hati bahkan rasa ingin menjatuhkan orang lain supaya kita merasa lebih baik. Dosa datang tidak dengan suara keras. Ia datang seperti bisikan yang berusaha membawa kita pada kepuasan semata. Namun, di tengah semua bisikan itu, Tuhan tetap menyuarakan pengharapan dan masih memberikan kesempatan. Tuhan masih percaya kita bisa memilih yang benar.
Setiap dosa yang mengintip di pintu hati bukanlah takdir yang harus kita terima. Kita selalu punya pilihan. Tuhan tidak menutup pintu bagi Kain, begitu juga Dia tidak menutup pintu bagi kita. Dia mengundang kita untuk bertobat, berubah, dan hidup dalam terang kasih-Nya. Maka jangan biarkan bisikan dosa itu menang, jangan biarkan kekecewaan mengeras menjadi kebencian. Ini adalah janji Tuhan yang menguatkan kita untuk terus melangkah. Walaupun, dunia terkadang terasa berat dan tidak adil. Marilah mengingat di balik setiap pintu hati yang rapuh, ada kasih dan pengampunan Tuhan yang siap menyambut kita kapan saja kita mau kembali kepada-Nya.Amin.(TS)