“Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.”
(Kejadian 35:3)
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita ! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Dalam kehidupan, kita sering sekali mengalami kesesakan dan kesulitan. Namun, ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan orang-orang yang berserah kepada-Nya, sekalipun orang itu telah berbuat dosa. Bahkan, Tuhan selalu menunggu dan memanggil kita agar kembali kepada-Nya dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan-Nya. Itulah yang dirasakan oleh Yakub yang mengaku bahwa Allah adalah sumber pertolongan dalam kesesakaan dan kesulitan yang dialaminya. Hal ini jelas terlihat dari kisah Yakub yang melarikan diri dari Esau saudaranya itu, yang telah menaruh dendam padanya, karena telah mengambil hak kesulungan Esau.
Yakub pernah bernazar di hadapan Allah, jika Allah menyertai dan melindunginya, maka ia akan mendirikan mezbah bagi Allah (Kejadian 28:20-22). Yakub pergi ke Betel untuk kedua kalinya dan Allah berfirman kepada Yakub agar mendirikan mezbah bagi Allah tepat di mana Allah menampakkan diri pada Yakub. Dengan begitu, Yakub memerintahkan seisi rumahnya (keluarganya) agar menjauhkan segala berhala dari hidup mereka serta menyucikan diri, untuk bersiap-siap pergi ke Betel membangun Mezbah bagi Allah yang akan di namai dengan El-Betel artinya Rumah Allah (Ibrani= Beit-El;Yunani=Betel/Baithel ). Hal ini adalah bentuk rasa syukur Yakub atas penyertaan Allah di dalam hidupnya.
Kita juga bersyukur atas kasih penyertaan Allah, mengingat semua pemberian Allah kepada kita setiap harinya. Allah memberi pengampunan bagi orang-orang yang mau untuk mengaku kesalahannya. Oleh karena itu, berserulah kepada Tuhan pada masa kesesakanmu dan kembalilah ke Rumah Allah dengan menerima kehadiran-Nya dalam hidupmu. Bangunlah kembali hubungan yang lebih dekat kepada Allah, dengan menjawab panggilan Allah melalui syukur, nyanyian-doa, serta perbuatan-perbuatan baik (Matius 25:40). Amin. (ARS)