Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku nyakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan
(2 Timotius 1:12)
TUHAN YANG MEMELIHARA KITA
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita ! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Kalau ada seorang jemaat yang bertanya kepada kita, apa buktinya bahwa kita adalah seorang pelayan Tuhan yang sejati? Apa yang akan kita beberkan untuk meyakinkan sang penanya? Mungkin, secara umum kita akan membanggakan durasi dan prestasi pelayanan. Kita juga akan menyebutkan aneka jabatan prestisius dalam riwayat pelayanan kita. Intinya, kita akan mempresentasikan hal-hal yang positif dalam pelayanan kita dan menyembunyikan hal-hal yang sulit yang dicapai.
Ketika jemaat yang dilayaninya, seperti jemaat Korintus yang selalu meragukan Paulus sebagai rasul dan pelayan Tuhan, ia malah menjawab mereka dengan memberikan daftar penderitaannya dalam pelayanan. Membaca daftar penderitaannya bisa membuat kita meringis dan menangis. Mengapa Paulus melakukannya? Karena ia menyakini bahwa pelayanan kerajaan Allah tidak pernah jauh dari pergumulan dan penderitaan. Semakin kita serius melayani Tuhan dan sesama maka semakin banyak rintangan, cobaan dan hambatan yang akan kita hadapi. Tentu saja, bagi Paulus bukan semata-mata kuantitas penderitaannya, tetapi kualitas kesetiaan dan kesungguhan untuk melayani di tengah penderitaan itu.
Saudaraku, Paulus mengingatkan kita bahwa pergumulan dan penderitaan dalam pelayanan adalah hal yang normal. Kita tidak perlu kaget dan kecewa. Semuanya pasti akan terjadi baik di kota maupun di desa, bagaimana supaya kita bertahan dalam pelayanan yang penuh tantangan? Kuncinya seperti yang Paulus katakan, kita harus selalu mengingat dan menghayati bahwa kita adalah pelayan Kristus. Kita bukan pelayan manusia belaka. Apa pun yang kita lakukan adalah bagi Kristus, jangan pernah menyerah, tekunlah dalam panggilan. Amin (TS)