“Haleluya! Pujilah Allah di tempat kudusNya! Pujilah Dia dalam cakrawalaNya yang kuat.” (Mazmur 150:1)
PUJILAH ALLAH
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita ! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Seruan memuji Allah dapat kita temui hampir dalam keseluruhan isi kitab mazmur. Memuji Allah dalam hidup orang kristen merupakan hal yang penting, sebab memuji Allah bukan berbicara tentang bakat, suara atau suka maupun tidak suka, namun berbicara tentang pengakuan iman kepada Allah dan persetujuan mengenai keberadaanNya sebagai pribadi yang layak menerima pujian dari seluruh ciptaanNya.
Saudaraku ! Mazmur 150 ini diawali dan ditutup dengan kata “Haleluya” bahkan kata ‘pujian’ muncul tiga belas kali, membentuk penutup doksologis yang menggema untuk mazmur tersebut. Pada zaman Musa, kemah suci merupakan tempat sakral dan suci. Barulah setelah Salomo menjadi raja, tempat untuk menguduskan Allah yang disebut Bait Allah itu dibangun dan bukanlah sekedar tempat untuk mengorbankan korban sembelihan, tetapi menjadi pusat peribadatan Israel. Pada masa kini, Gereja merupakan tempat kudus umat Kristen untuk memuji Tuhan. Maka setiap ibadah maupun pelayanan yang dilakukan di BaitNya adalah pujian bagi Allah, bukan bagi manusia. Namun, memuji Tuhan sesungguhnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, artinya dapat dilakukan dimanapun kita berada, seperti Paulus katakan bahwa “…tubuhmu adalah Bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu…” (1 Kor.6:19) serta dalam kondisi apapun, sebagaimana yang disaksikan Ayub dalam penderitaannya “…Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan” (Ayb.1:21b). Baik dalam suka maupun duka, pujian kepada Allah tetap untuk selamanya.
Saudaraku! Apapun yang kita alami sepanjang hidup, jangan pernah berhenti untuk memuji Allah. Pujilah Dia dalam segala kondisi kehidupanmu. Pujilah Allah dalam segala tugas, pekerjaan dan pelayananmu. Saksikanlah senantiasa kekudusan dan kemahakuasaanNya dalam hidupmu.Amin ! (AS)