“Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” (Lukas 5:5)
“HANYA KARENA FIRMAN TUHAN”
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus Tuhan kita ! salam dan doa kami semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Saudaraku! Pernahkah anda hidup seperti Simon Petrus dan rekan-rekannya, menghadapi masa-masa ketika usaha keras seolah sia-sia. Sepanjang malam mereka bekerja namun hasil tangkapan Kosong melompong. Kita bekerja keras, berstrategi, berusaha dengan segala kemampuan tapi hasilnya hampa. Namun dalam narasi ini, ada momen yang mengubah segalanya.
Yesus, yang baru saja selesai mengajar dari perahu Simon, memberikan instruksi yang secara logika terdengar aneh: “Bertolaklah ke tempat yang dalam … ” Bayangkan reaksi Simon Ia seorang nelayan berpengalaman, ia tahu kapan waktu terbaik untuk menangkap ikan, di mana spot yang tepat, bagaimana kondisi air yang ideal. Dan sekarang seorang “guru agama – bukan nelayan” memberitahunya apa yang harus dilakukan. “Di tempat yang dalam, padahal ikan biasanya berkumpul di perairan dangkal saat malam”. Logika berkata “tidak masuk akal.” Pengalaman berkata “percuma saja.” Kelelahan berkata “sudahlah, menyerah saja.” “Tetapi Karena Firman-Mu” Inilah momen yang luar biasa indah dalam respon Simon, kata sederhana yang mengandung kekuatan transformatif luar biasa.
Saudaraku! Dalam hidup ini kita juga seringkali hanya mengandalkan logika bukan ketaatan. Kita menuntut jaminan sebelum berani bertindak. Namun Simon mengajarkan kita tentang iman yang berkata: “Tuhan, meski logikaku berkata lain, aku akan melakukannya karena Engkau yang berkata.” Yang terjadi selanjutnya adalah mujizat yang mengubah hidup. Mungkin saatnya kita berhenti sejenak dari segala usaha keras kita dan mendengar suara Tuhan yang berkata: “Bertolaklah ke tempat yang dalam.” Tempat yang dalam bukan hanya soal lokasi, tapi soal kedalaman iman kepada Tuhan. Tempat di mana kita mempercayai firman-Nya lebih dari pengalaman kita, di mana kita mengandalkan kebijaksanaan-Nya lebih dari logika kita. Amin ! (JRT)