Beginilah firman TUHAN: Di tempat ini, yang kamu katakan telah menjadi reruntuhan tanpa manusia dan tanpa hewan, di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem yang sunyi sepi itu tanpa manusia, tanpa penduduk dan tanpa hewan, akan terdengar lagi suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, suara orang-orang yang mengatakan: Bersyukurlah kepada TUHAN semesta alam, sebab TUHAN itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!, sambil mempersembahkan korban syukur di rumah TUHAN. Sebab Aku akan memulihkan keadaan negeri ini seperti dahulu, firman TUHAN. (Yeremia 33 : 10-11)
JANJI PEMULIHAN DI TENGAH KEHANCURAN
Yeremia menyampaikan janji Tuhan yang luar biasa: tempat yang dulunya sunyi dan hancur akan kembali dipenuhi dengan suara sukacita. Kota yang penuh reruntuhan karena dosa dan hukuman akan dipulihkan. Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah menyerah pada umat-Nya. Sekalipun keadaan tampak mati dan gelap, Tuhan tetap merencanakan pemulihan.
Tuhan berjanji bahwa suara pengantin, nyanyian syukur, dan ibadah akan kembali terdengar. Ini bukan sekadar kembalinya kehidupan sosial, tapi juga kembalinya relasi dengan Tuhan. Pemulihan yang dijanjikan Tuhan mencakup aspek batiniah dan lahiriah. Ia ingin umat-Nya kembali kepada-Nya dengan hati bersyukur, sebab kasih setia-Nya tidak pernah berubah.
Dalam hidup kita, saat mengalami kegagalan, kehilangan, atau kehancuran, kita pun bisa berharap pada janji pemulihan Tuhan. Dia sanggup mengubah kesepian menjadi sukacita, kehancuran menjadi pengharapan. Jangan berhenti berharap—Tuhan setia membangun kembali hidup yang berserah pada-Nya. Amin ! (SES)