Mata Tuhan Tertuju kepada Orang yang takut akan Dia !
(Mazmur 33:12-22)
Selamat Minggu bagi kita semua ! Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang yang takut akan Dia. Tuhan tidak pernah memalingkan muka dari kita. Kita senantiasa ada dalam perhatian dan penglihatan Tuhan.
Dia sungguh dahsyat. Dialah yang memimpin sejarah perjalanan dunia ini, memimpin perjalanan sejarah gerejaNya HKBP di bumi persada dan bahkan dunia ini. Kedahsyatan kuasaNya itulah yang kita agungkan. Dasar dari segenap sorak-sorai itu adalah kedahsyatan kuasaNya, yang sejatinya kita puji dan syukuri dalam relung hati kita dan dalam segenap keseharian hidup kita.
Di manakan letak kedahsyatan kuasa Tuhan ? Simaklah sejenak ayat 4 – 7. Firman Tuhan itu benar. Segala sesuatu dikerjakanNya dengan setia. Tuhan senang kepada keadilan dan hukum. Bumi penuh dengan kasih setiaNya. Langit dijadikan oleh firmanNya. Air laut dikumpulkanNya seperti dalam bendungan. Samudera raya ditaruhNya ke dalam wadah. Wah…wah…wouw. Alangkah luar biasanya Allah kita itu. Dahsyat sekali !
Kedahsyatan Allah inilah yang menjadi dasar sorak-sorai kita. Bila engkau lemah tak berdaya, nyanyikanlah kedahsyatan Tuhan yang berkuasa memulihkan segenap suka-dukamu. Bila hatimu saat ini mungkin pecah berkeping-keping, biarkanlah hatimu yang perkeping-keping itu ditenun kembali oleh Tuhan. Dia mengasihi kita di dalam kedahsyatan kasihNya. KasihNya juga dahsyat. Di dalam Dia kita pasti dapat berdiri dengan tegak !
Kita juga dapat berdiri dengan kokoh di atas pijakan kaki sendiri. Tuhan yang dahsyat itu, berkuasa menguatkan otot-otot dan segenap sendi-sendi kehidupan kita. Bersama Tuhan, kita dapat berdiri di kaki sendiri di dalam takut dan gentar akan Dia. Maka kita dapat bersorak-sorai dengan sepenuh hati dalam pelbagai problema hidup kita.
Memaknai semua itu, maka takutlah kepada Tuhan. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang yang takut akan Dia. “Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setiaNya’ (ayat 18).
Saudaraku ! Mazmur ini merupakan doa dan puji-pujian kepada Tuhan meskipun kita sedang dilanda rasa takut dan lapar. Orang yang sedang takut ataupun lapar, ada kalanya urung untuk berdoa dengan sungguh-sungguh serta memuji-muji Tuhan dengan sepenuh hati. Rasa takut dan lapar memang merupakan godaan yang mengerikan dalam hidup beribadah.
Keduanya rasa takut dan lapar itu memang sering dipakai dan diperalat oleh si iblis untuk menggoda manusia. Bisa kita bayangkan ketika iblis menggoda Hawa. Di sana tentu ada sebuah momen yang tidak bisa dipisahkan dari rasa ingin makan buah pohon di tengah-tengah taman Eden. Tak bisa juga diingkari misalnya, ketika Esau menjual hak kesulungannya.
Kisah tersebut tentu saja memiliki korelasi dengan perut yang sedang lapar. Pikirnya yang penting makan dulu dan kenyang. Hak sulung soal nanti. Hal itu dapat menjadi pelajaran iman bagi kita, agar tetap waswas dan waspada untuk menjaga iman, meskipun kita mungkin saja sedang dilanda ketakutan dan kelaparan.
Saudaraku yang kekasih ! Setia kepada Tuhan, meski dilanda ketakutan dan rasa lapar, ternyata tak luput dari pandangan mata Tuhan. Bahkan, Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setiaNya.
Janganlah takut kita kepada dunia ini berlebihan, lebih dari kasih kita kepada Tuhan. Sebaliknya, hanya kepada Tuhanlah kita patut takut. Namun, ada bedanya takut kepada Tuhan dengan takut akan dunia ini. Takut kepada Tuhan, bukan membuat kita semakin menjauh dari Dia, tetapi justru semakin mendekatkan diri kepadaNya sambil setia berharap akan kasih setiaNya. Maka, apapun yang kita pergumulkan, mata Tuhan tetap tertuju kepada kita, asal kita tetap takut akan Dia dan berharap akan kasih setiaNya. Amin !