Hidup dalam Kerendahan Hati
“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” (Efesus 4:2)
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus Tuhan kita ! Salam dan doa kami semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Saudaraku! Pernahkah kamu merasa kesal karena seseorang tidak mengerti maksudmu? Atau jengkel karena orang lain bertindak lambat padahal kamu sudah terburu-buru? Mungkin ada sahabat yang mengecewakan, atau keluarga yang sering membuatmu frustasi?
Rasul Paulus tahu bahwa hidup bersama orang lain itu tidak mudah. Makanya dia mengingatkan kita dengan kata-kata yang sederhana tapi dalam: rendah hati, lemah lembut, sabar, dan saling membantu. Rendah hati bukan berarti merendahkan diri atau merasa tidak berharga. Rendah hati artinya kita tidak merasa lebih baik dari orang lain. Kita sadar bahwa setiap orang punya pergumulannya sendiri, punya cerita hidupnya sendiri. Kita tidak cepat menghakimi. Lemah lembut dalam dunia yang keras ini sering dianggap lemah. Padahal tidak. Lemah lembut adalah kekuatan yang terkendali. Seperti seorang ayah yang kuat, tapi memegang tangan anaknya dengan lembut. Kita punya pendapat, tapi menyampaikannya dengan cara yang tidak menyakiti. Sabar mungkin yang paling sulit. Sabar berarti memberi ruang untuk orang lain berbuat salah, tumbuh, dan belajar. Seperti Tuhan yang sabar menunggu kita berubah, kita pun belajar sabar dengan orang-orang di sekitar kita. Dan semuanya itu dilakukan dalam kasih yang saling membantu. Bukan kasih yang hanya di mulut, tapi kasih yang konkret membantu, mendukung, menguatkan.
Saudaraku! Hari ini, mungkin kamu akan bertemu dengan orang yang menjengkelkan. Mungkin kamu akan menghadapi situasi yang menguji kesabaranmu. Ingatlah ayat ini. Tarik napas dalam-dalam, dan pilih untuk merespons dengan rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Karena begitulah Kristus memperlakukan kita. Dan begitulah kita dipanggil untuk memperlakukan sesama. Dengan kerendahan hati, lemah lembut dan sabar dalam iman kita akan mampu memperbaiki diri untuk semakin baik hari demi hari. Dengan demikian nama Tuhan semakin termuliakan lewat hidup kita semua. Amin (JRT)



