JADILAH SAKSI KRISTUS
“Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” (2 Timoteus 1:8)
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Firman Tuhan hari ini berbicara tentang nasehat Paulus kepada Timoteus yang pada mudanya dipanggil menjadi pelayan di tengah-tengah jemaat. Paulus dengan tegas menekankan dua hal, yaitu: jangan malu bersaksi tentang Tuhan dan ikutlah menderita oleh karena Injil Kristus. Sebab dengan demikianlah, terang Injil Kristus menyinari kehidupan orang-orang disekitar dan akhirnya menjadi percaya.
Sadar atau tidak, saat ini banyak orang merasa malu untuk bersaksi tentang Tuhan dalam hidupnya. Rasa malu itu terlihat bila seseorang menunjukkan bahwa segala sesuatu dalam hidupnya hanyalah oleh karena kuat dan perkasanya sendiri, tidak ada campur tangan Tuhan. Rasa malu itu ada ketika seseorang tidak mau menyatakan segala kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Rasa malu itu ada ketika seseorang tidak pernah menyebut dan menyatakan bahwa Tuhan pernah menolongnya. Orang-orang seperti inilah yang tidak akan mau menderita oleh karena Injil. Penderitaan oleh karena Injil, akan dianggap sebagai sesuatu hal yang memalukan. Sehingga dia akan berusaha untuk menghindarinya dan menjauh. Lebih baik dia serupa dengan dunia ini, daripada harus menderita oleh karena iman.
Hari ini, kita dipanggil menjadi saksi-saksi Kristus di dunia ini. Dimana setiap langkah kehidupan kita, harus menyaksikan bahwa Tuhan yang berkarya dan campur tangan. Jangan pernah malu, menyatakan diri sebagai pengikut Kristus yang sejati, melalui perkataan dan tindakan kita. Bahkan harus bersedia menderita oleh karena iman. Sebab penderitaan oleh karena iman itu, adalah salib yang akan menyelamatkan dan menghantar kita kedalam kehidupan kekal yang dijanjikan Tuhan kepada setiap orang percaya. Jadilah seperti lilin kecil, yang bersedia menghabiskan dirinya hanya untuk memencarkan terang Kristus.


