Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara, untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang besar ini? (1 Rajaraja 3:9)
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita ! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Ayat ini adalah bagian dari doa Salomo ketika ia baru diangkat menjadi raja menggantikan Daud, ayahnya. Allah menampakkan diri kepadanya dalam mimpi dan memberi tawaran luar biasa: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” Salomo tidak meminta kekayaan, umur panjang, atau kemenangan atas musuh, melainkan hati yang paham menimbang perkara, hati yang bijaksana. Salomo sadar bahwa ia masih muda dan belum berpengalaman memimpin bangsa yang begitu besar. Ia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi datang kepada Tuhan dengan rendah hati. Tuhan sangat berkenan dengan doa Salomo karena ia tidak mencari keuntungan pribadi, melainkan kemampuan untuk melayani dengan benar. Doa yang benar lahir dari orientasi yang benar. Salomo berdoa agar ia dapat melayani umat Tuhan dengan baik, sedangkan banyak orang justru berdoa untuk kepuasan pribadi. Ketika motivasi doa kita adalah untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama, maka Tuhan senang mendengarnya. Tuhan menghargai hati yang mencari hikmat lebih dari harta. Pada zaman ini banyak sekali orang yang pintar, namun yang kita butuhkan adalah orang yang berhikmat dan bijaksana, orang yang hatinya terus mendengar Tuhan. Saudaraku, mari kita seperti Salomo bukan hanya meminta berkat, tapi meminta hati yang bijaksana, hati yang mengerti dan pikiran yang dibimbing Roh Kudus untuk menghadapi tantangan hidup sehari-hari, membedakan yang benar dan yang salah dalam berbagi situasi. Dengan demikian ketika kita diperhadapkan pilihan hidup, setiap keputusan, pelayanan, dan langkah hidup kita akan memancarkan hikmat dari Allah yang menuntun banyak orang kepada kebenaran. Amen (ES)



