“Selama aku tidak mengakui dosaku, aku merana karena mengaduh sepanjang hari.” (Mazmur 32:3)
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita ! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Sebagai manusia, kita tidak dapat menghindari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk berdosa. Sejak kejatuhan manusia pertama, dosa telah menjadi bagian dari natur manusia. Setiap manusia pasti pernah berbuat salah, baik melalui pemikiran, perkataan, maupun perbuatan. Namun dari setiap kesalahan yang dilakukan, seharusnya manusia mengakui kesalahan yang diperbuatnya. Manusia diharapkan mampu merefleksikan dirinya sendiri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Sering kali, kita memilih untuk menyimpan kesalahan karena malu atau takut. Namun menariknya di budaya Batak ada salah satu tradisi “maaf-maafan atau evaluasi diri” secara terbuka yang dilakukan setiap pembukaan awal tahun atau yang biasa disebut “mandok hata”. Setiap keluarga akan berkumpul kemudian menyanyikan lagu-lagu pujian dan mengucapkan sepatah dua patah kata untuk merefleksikan dan mengevaluasi apa yang telah dilakukan selama satu tahun yang sudah berlalu. Pada acara tersebut, adanya pengakuan kesalahan-kesalahan yang diperbuat baik itu melalui perkataan dan perbuatan dengan harapan agar di tahun yang baru bisa menjadi pribadi yang lebih baik daripada tahun sebelumnya. Namun kenyataannya, pengakuan dan komitmen yang telah dibuat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan karena kita belum sepenuhnya jujur dan terbuka di hadapan Tuhan.
Mazmur ini mengingatkan kita bahwa pengakuan adalah awal menuju pemulihan. Pengakuan bukanlah kelemahan, melainkan keberanian untuk mengalami kasih karunia Allah yang memulihkan. Ketika dosa memisahkan kita dengan Allah, ingatlah bahwa kita juga memiliki Allah yang setia dan penuh kasih. Dia rindu agar kita datang ke hadapanNya dalam kejujuran dan keterbukaan hati untuk mengakui segala kesalahan dan menerima pengampunanNya. Maka dari itu, melalui Mazmur ini kita sebagai umat percaya diajak untuk tidak hidup dalam kepura-puraan melainkan dengan rendah hati mengakui dosa yang kita lakukan di hadapan Tuhan. Amin (PMP)



