“Saudara-saudara yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi keadaan kita kelak belum dinyatakan. Namun, kita tahu bahwa apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya”
(1 Yohanes 3:2)
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita ! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. Surat 1 Yohanes ditulis di tengah maraknya beredar ajaran guru-guru palsu dari aliran gnostik yang mau menyesatkan orang percaya. Mereka mengajarkan bahwa manusia yang sejati adalah roh, sedangkan tubuh jasmani tidaklah penting. Tubuh ini pada dasarnya adalah jahat, karena itu tidak salah kalau keinginannya dipuaskan. Bahkan aliran ini mengatakan bahwa bisa saja manusia berbuat dosa dengan tubuhnya tanpa merugikan rohnya. Tentu saja ini bertentangan dengan ajaran kekristenan.
Saudaraku ! Demikianlah pentingnya rasul Yohanes menuliskan surat ini sebagai peringatan dan pengajaran bagi orang percaya agar mereka hidup sebagai anak-anak Allah. Yohanes mengingatkan bahwa ada perubahan besar yang terjadi ketika seseorang percaya kepada Kristus, yaitu statusnya telah menjadi anak-anak Allah. Allah dengan penuh kasih memanggil kita sebagai anak-anakNya dan itu bukan karena pilihan atau prestasi kita, namun hanya karena kasih karuniaNya dalam Kristus Yesus bagi kita. Lalu pertanyaannya, bagaimana seharusnya kehidupan anak-anak Allah? Tentunya kita harus menunjukkan kehidupan yang berkenan kepadaNya, dan mengarahkan seluruh perhatian serta pengharapan kita kepada Yesus Kristus yang telah mengubahkan kita. Seluruh karakter Kristus adalah teladan hidup kita (Flp.2:5-11).
Melalui firman ini, Rasul Yohanes pun mengingatkan bahwa ketika Kristus datang kembali kedua kalinya, kita akan seperti Dia. Lalu kita akan melihat Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya, yaitu Dia sebagai Tuhan dari segala tuhan, Allah segala allah dan Penguasa Kerajaan Sorga sepanjang masa. Itu artinya, kita sebagai anak-anak Allah memiliki pengharapan bahwa di dalam Kristus, diri kita sedang berubah menuju kesempurnaan hidup yang kekal. Amin ! (AS)



