Hendakalh jamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara,
penyayang dan rendah hati (1 Petrus 3:8)
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan kita ! Salam dan doa kami dari HKBP Medan Sudirman. Semoga hidup kita senantiasa dinaungi oleh kasih setia Tuhan. “Perbedaan” dalam bentuk apapun sering sekali mendatangkan perseteruan dalam interaksi kita dengan sesama . Sepasang suami istri yang mengikat janji kasih di hadapan Tuhan dapat bertengkar oleh karena perbedaan pendapat dalam rumah tangga, Sahabat dapat berseteru dengan sesamanya oleh karena perbedaan sudut pandangan, seorang atasan dapat berselisih dengan anggotanya oleh karena perbedaan pola pikir, bahkan dalam komunitas orang percaya (Gereja) di manapun dapat terpecah oleh karena perbedaan pandangan, perang antar bangsa dapat terjadi ketika tidak ditemukannya kesepakatan antar keduanya. Namun apabila ditanyakan kepada kita, “Apakah perselisihan, pertengkaran, perseteruan, dan perpecahan menjadi hal yang kita inginkan untuk terjadi ?” Tentu jawaban kita adalah “tidak” dan menginginkan kedamaian serta keharmonisan untuk mengisi kehidupan kita.
Rasul Petrus pada masanya juga melihat hal tersebut dapat menjadi masalah dalam kehidupan jemaat. Untuk menghadapi hal tersebut dan agar keharmonisan terjadi di tengah-tengah jemaat, Petrus mengarahkan jemaat untuk saling terbuka dalam kasih kepada sesama. Keharmonisan hanya dapat terjadi apabila adanya kerendahan hati, keterbukaan dari semua pihak untuk duduk bersama, mendengarkan satu dengan yang lain, memahami satu dengan yang lain dengan perasaan belas kasih, dan memperlakukan yang satu dengan lain sebagai sahabat ataupun saudara.
Benar! Tidaklah mudah untuk menghadapi orang yang berbeda latar belakang dengan kita dengan keberangan pola pikir dan juga kebisaan dengan kita. Maka dari itu, sebagai sosok yang telah menyaksikan kasih Allah kepada dunia dan isinya melalui pengorbanan AnakNya, Yesus Kristus marilah kita dalam kasih yang telah diajarkan pula untuk mau menerima keberdaan sesama kita dalam kasih dan merangkul mereka sebagaimana Yesus pula mau merangkul kita dan menebus kita tanpa memandang apapun latar belakang kita. Amin (ARS)



